Artikel/Berita
Vandalisme Di Perpustakaan ???
Mungkinkah hal ini akan selalu menghantui perpustakaan???
Berdasarkan KBBI, Vandalisme adalah segala perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnnya. Kalau di perpustakaan, vandalisme dilakukan oleh pemustaka.
Vandalisme di perpustakaan yang dilakukan oleh pemustaka antara lain:
- Menambah (memberi garis bawah, memberi tanda tertentu pada halaman buku, stabilo, dan coretan-coretan yang lainnya). Nah, ini yang seringkali aq temuin jejaknya di bahan pustaka. Kebanyakan buku2 di perpustakaan sudah penuh dengan coretan, dan tanda pada tiap halaman di buku tersebut.
- Mengurangi (menyobek, melepaskan halaman, memotong halaman). Nah, kalau sobek karena umur bukunya sih wajar-wajar aja ya. Kalau bukunya bagus, tapi halamannya ilang. Kan kasihan juga pemustaka yang lain. Jadi tidak mendapatkan haknya… huhuhuhu
- Merusak ( melipat halaman). Banyak anggapan, wah mending aq lipat aja buku ini, bukan punyak sendiri kok, jadi santai aja lah.. Hehehehe… Iya, anggapan seperti itu seringkali aq temui. Bahkan aq sendiri dulunya juga pernah seperti itu, pas jaman-jamannya SMP. Namun, untuk sekarang, insyaAllah tidak.
- Membaca buku sambil merokok sehingga percikan api mengenai halaman buku. Ini juga, kegiatan sambilan yang gak bagus, merokok sambil baca buku. Jadi, jangan sampe temen2 merokok sambil baca buku ya, eman2 bukunya.
- Menyembunyikan buku di rak tertentu. Ini yang sering saya temui, bahkan aq juga pernah menyembunyikan buku di rak tertentu. Tujuannya ya sama, supaya buku itu bisa aq pinjam…
- Merusak sistem OPAC. Kalau merusak sistem OPAC, aq belum nemuin kejadian pemustaka sampai merusak sistem OPAC…hehehe
- Mencorat-coret petunjuk perpustakaan. Biar gak kelihatan tulisan instansinya. Ide nekat, mencorat-coret nama instansi di buku tersebut. Wah ini namanya ya pengakuan buku secara sepihak. Alias kita sendiri yang pengen buku itu menjadi milik kita selamanya. Sekali-sekali. Ayoo bermodal dikit yah…wkwkwkk
Vandalisme merugikan perpustakaan dan pemustaka. Untuk itu perlu pencegahan antara lain:
- dengan menyelenggarakan bimbingan kepada pemakai.
- meningkatkan pengawasan (menambah petugas, memasang CCTV, penyediaan mesin fotokopi, penyediaan kamera digital dan sarana transfer data untuk memudahkan mengkopi gambar, misalnya)
Dengan upaya diatas, semoga saja aksi vandalisme di perpustakaan bisa berkurang, walaupun hanya sedikit.
Semoga Bermanfaat….
Lebih Jauh Tentang Buku Ada tiga hal yang ingin dikemukakan sebagai awal pembahasan inti tulisan ini. Yang pertama kata-kata mutiara yang diciptakan khusus untuk menunjukkan dan sekaligus memuji peran penting buku. "TIDAK PERDULI SEBUAH BUKU DITERBITKAN KEMARIN ATAU SERATUS TAHUN YANG LALU. SELAMA SESEORANG BELUM MENBACANYA MAKA BUKU ITU ADALAH BARU BAGINYA". Kata mutiara ini hendaknya menyadarkan semua orang (khususnya bagi para siswa dan mahasiswa) bahwa syarat tahun terbit sebuah buku bukanlah merupakan syarat mutlak dalam artian buku yang sudah lama dan mungkin dianggap ketinggalan jaman sudah tidak berguna lagi. Harus diakui semakin mutakhir sebuah buku semakin besarlah harapan bahwa buku itu lebih bagus, lebih lengkap, dan lebih komprehensif dibandingkan pendahulunya. Walaupun kadang-kadang banyak orang kecewa dengan harapan ini. Yang penting harus diingat adalah bahwa buku bukan benda mati tetapi sesuatu yang benar-benar mengandung potensi kehidupan yang dapat digunakan dan dimanfaatkan kapan saja. Charles Barber (1976) menyatakan ini dengan gamblang dalam salah satu bukunya yang berjudul Early Modern English. Hal kedua yang ingin dikemukakan masih tetap kata-kata mutiara yang berhubungan erat dengan sikap banyak orang terhadap buku. "DON'T JUDGE A BOOK FROM ITS COVER". (Jangan nilai buku dari sampulnya!). Sebuah nasehat yang baik tentunya. Kualitas sebuah buku tentu saja tidak ditentukan oleh sampulnya tetapi oleh isinya. Kenyataan ini seakan-akan ingin melengkapi kata mutiara sebelumnya bahwa kualitas buku tidak ditentukan oleh tahun penerbitannya tetapi oleh kualitas isinya. Tetapi yang menjadi permasalahan sekarang bagaimana seseorang bisa menilai dan menentukan kualitas sebuah buku? Atau mungkin juga bisa ditanyakan siapa yang sebenarnya berhak memberi penilaian terhadap kualitas sebuah buku? Pertanyaan ini menjadi sangat sulit dijawab karena pada dasarnya semua buku bermanfaat dan berguna meskipun tentu saja dengan kadar, tingkat, atau derajat tertentu. Sumber: http://www.pemustaka.com/buku-dan-masa-depan-bangsa.html
Dalam rangka Ulang Tahun FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS WARMADEWA IV, berbagai kegiatan diadakan untuk memeriahkan acara tersebut, salah satunya akan diadakan SEMINAR NASIONAL dan Pameran TEKNOLOGI KEDOKTERAN pada hari sabtu tanggal 22 Desember 2012 dengan tema"POTENSI DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BIOMEDIKA DI INDONESIA".Seminar ini akan diisi oleh pembicara ahli Biomedika dari Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Teknologi Medik RS Sanglah, dan Biomed dari Fakultas Kedokteran Unwar.
Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) alias Kedokteran Universitas Warmadewa(Unwar) baru dua tahun beroperasi sudah mengalami kemajuan yang luar biasa. PSPD Unwar sekarang ini resmi statusnya menjadi Fakultas Kedokteran.
Penetapan PSPD menjadi FK Unwar menurut Rektor Unwar Prof.Made Sukarsa,sabtu ( 19/2 ) kemarin , atas SK Yayasan Kesejahteraan Korpri Bali tanggal 22 Januari 2011. Alasannya menjadi FK karena memenuhi jumlah mahasiswa, dosen, termasuk pencitraan masyarakat bahwa kedokteran Unwar adalah berbentuk fakultas. Disamping Unwar menjadi kepercayaan masyarakat dengan pelayanan sebaik-baiknya. Dikatakannya, dengan menjadi FK meyakinkan masyarakat bahwa lulusan siap menjadi dokter. Bahkan tahun depan FK ini sudah diakreditasi.
Dekan FK Unwar Prof.Dewa Putu Wijana mengatakan, FK Unwar memasuki tahun ketiga penerimaan calon mahasiswa baru. Yang menarik, pola penerimaan mahasiswa baru kini bisa dilakukan secara online, khususnya dalam mengisi formulir pendaftaran. Yang berminat mendaftar secara online bisa mengakses www.kedokteran-warmadewa.ac.id atau lewat sekretariatdi FK Unwar.
Penetapan PSPD menjadi FK Unwar menurut Rektor Unwar Prof.Made Sukarsa,sabtu ( 19/2 ) kemarin , atas SK Yayasan Kesejahteraan Korpri Bali tanggal 22 Januari 2011. Alasannya menjadi FK karena memenuhi jumlah mahasiswa, dosen, termasuk pencitraan masyarakat bahwa kedokteran Unwar adalah berbentuk fakultas. Disamping Unwar menjadi kepercayaan masyarakat dengan pelayanan sebaik-baiknya. Dikatakannya, dengan menjadi FK meyakinkan masyarakat bahwa lulusan siap menjadi dokter. Bahkan tahun depan FK ini sudah diakreditasi.
Dekan FK Unwar Prof.Dewa Putu Wijana mengatakan, FK Unwar memasuki tahun ketiga penerimaan calon mahasiswa baru. Yang menarik, pola penerimaan mahasiswa baru kini bisa dilakukan secara online, khususnya dalam mengisi formulir pendaftaran. Yang berminat mendaftar secara online bisa mengakses www.kedokteran-warmadewa.ac.id atau lewat sekretariatdi FK Unwar.
Denpasar (SW)- sebagai pendatang baru yang ingin meningkatkan kualitas terutama sarana dan prasarana Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Warmadewa (Unwar)kini memiliki gedung utama baru berlantai empat.Gedung megah seperti hotel bintang tersebut sudah bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa FK untuk ruang kuliah, pertemuan dan fokus group discution (FGD).
Penyerahan pemanfaatan gedung baru tersebut dilakukan ketua Panitia Pembangunan Ir.AA Sumanjaya, MT, kepada Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Bali, Dr.A.A Gede Oka Wisnu Murthi, untuk selanjutnya diserahkan kepada Rektor Unwar Prof.Made Sukarsa dan Dekan FK Unwar, Prof. dr.IDP Widjana,Senin(22/8/2011) lalu.
Acara penyerahan gedung tersebut juga dihadiri hampir semua anggota senat Unwar,para dekan dan pengurus pleno Yayasan Kesejahteraan Korpri Bali. Sementara FK Unwar sendiri sudah menerima mahasiswa hingga angkatan ketiga mencapai 170 orang. Pembangunan gedung utama dibagi dalam dua tahap yakni tahap strutur sejak Februari 2010, dan tahap finising sejak Desember 2010 dengan total biaya Rp 10 milyar.
A.A Sumanjaya mengatakan gedung utama ini terdiri dari ruang pelayanan mahasiswa, perpustakaan, pelayanan administrasi dan sekretariat, ruang dekan dan staf, dan ruang kuliah small group discution sebanyak 28 ruang. Gedung utama berlantai empat ini juga dilengkapi ruang lab basah dan kering dan ruang kuliah besar berkapasitas 100 orang. Diasamping itu dibagian bawah disiapkan kantin dan ruang kemahasiswaan. Semua ini dikerjakan secara swadaya dengan sumber dana dari yayasan dan Rp 400 juta dari PHKPKPD Bank Dunia.
Rektor Unwar, Prof.Made Sukarsa mengungkapkan rasa terima kasihnya pembangunan gedung baru ini sesui rencana. Semua bantuan yayasan ini sangat bermanfaat untuk Proses Belajar Mengajar di FK yang selama ini masih memakai gedung lama.
"Gunakan dan manfaatkan gedung ini untuk meningkatkan mutu lulusan, PBM berkualitas dan meningkatkan kesejahteraan,"katanya.
Ketua Yayasa Kesejahteraan Korpri Prov. Bali, Wisnumurthi mengatakan Unwar mengukir sejarah baru mengankat citra dan harga diri Unwar. Ini semua berkat kerjasama , kerja keras, dan kerja cerdas jajaran civitas akademika Unwar dan Yayasan.
Wisnumurthi menceritakan, dua tahun lalu, Unwar dalam posisi sulit untuk bisa membangun lembaga yang megah.Namun berkat kemauan keras untuk kepentingan orang banyak, akhirnya perjuangan itu membuahkan hasil yang baik. Bahkan ia bangga putra terbaik Unwar mampu membangun gedung secara berkualitas."Banyak SDM berkualitas di Unwar, jika diberi kesempatan mereka pasti bisa."ujarnya.
Ia mengajak jajaran Unwar untuk membangun lembaga melalui tangan tangan sendiri. Bahkan ia mengakui pembangunan dilakukan secara transparan dan akuntabilitas kepada masyarakat. Untuk itu ia minta memanfaatkan gedung ini secara konfrehensif.
Penyerahan pemanfaatan gedung baru tersebut dilakukan ketua Panitia Pembangunan Ir.AA Sumanjaya, MT, kepada Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Bali, Dr.A.A Gede Oka Wisnu Murthi, untuk selanjutnya diserahkan kepada Rektor Unwar Prof.Made Sukarsa dan Dekan FK Unwar, Prof. dr.IDP Widjana,Senin(22/8/2011) lalu.
Acara penyerahan gedung tersebut juga dihadiri hampir semua anggota senat Unwar,para dekan dan pengurus pleno Yayasan Kesejahteraan Korpri Bali. Sementara FK Unwar sendiri sudah menerima mahasiswa hingga angkatan ketiga mencapai 170 orang. Pembangunan gedung utama dibagi dalam dua tahap yakni tahap strutur sejak Februari 2010, dan tahap finising sejak Desember 2010 dengan total biaya Rp 10 milyar.
A.A Sumanjaya mengatakan gedung utama ini terdiri dari ruang pelayanan mahasiswa, perpustakaan, pelayanan administrasi dan sekretariat, ruang dekan dan staf, dan ruang kuliah small group discution sebanyak 28 ruang. Gedung utama berlantai empat ini juga dilengkapi ruang lab basah dan kering dan ruang kuliah besar berkapasitas 100 orang. Diasamping itu dibagian bawah disiapkan kantin dan ruang kemahasiswaan. Semua ini dikerjakan secara swadaya dengan sumber dana dari yayasan dan Rp 400 juta dari PHKPKPD Bank Dunia.
Rektor Unwar, Prof.Made Sukarsa mengungkapkan rasa terima kasihnya pembangunan gedung baru ini sesui rencana. Semua bantuan yayasan ini sangat bermanfaat untuk Proses Belajar Mengajar di FK yang selama ini masih memakai gedung lama.
"Gunakan dan manfaatkan gedung ini untuk meningkatkan mutu lulusan, PBM berkualitas dan meningkatkan kesejahteraan,"katanya.
Ketua Yayasa Kesejahteraan Korpri Prov. Bali, Wisnumurthi mengatakan Unwar mengukir sejarah baru mengankat citra dan harga diri Unwar. Ini semua berkat kerjasama , kerja keras, dan kerja cerdas jajaran civitas akademika Unwar dan Yayasan.
Wisnumurthi menceritakan, dua tahun lalu, Unwar dalam posisi sulit untuk bisa membangun lembaga yang megah.Namun berkat kemauan keras untuk kepentingan orang banyak, akhirnya perjuangan itu membuahkan hasil yang baik. Bahkan ia bangga putra terbaik Unwar mampu membangun gedung secara berkualitas."Banyak SDM berkualitas di Unwar, jika diberi kesempatan mereka pasti bisa."ujarnya.
Ia mengajak jajaran Unwar untuk membangun lembaga melalui tangan tangan sendiri. Bahkan ia mengakui pembangunan dilakukan secara transparan dan akuntabilitas kepada masyarakat. Untuk itu ia minta memanfaatkan gedung ini secara konfrehensif.
PERHATIAN
?The Seven ?Jump method ? ini dipergunakan dalam proses pembelajaran untuk menyelesaikan setiap pemicu (masalah), yang terdapat pada jadwal.
The tutorial process
The 'Seven-Jump' method for solve the problem (trigger) in tutorial process (as used at the University of Limburg, Maastricht, after Gijselaers, 1995)
Student use this steps to solve problem (pemicu).
?The Seven ?Jump method ? ini dipergunakan dalam proses pembelajaran untuk menyelesaikan setiap pemicu (masalah), yang terdapat pada jadwal.
The tutorial process
The 'Seven-Jump' method for solve the problem (trigger) in tutorial process (as used at the University of Limburg, Maastricht, after Gijselaers, 1995)
'Jump' | Activities | Timing |
1 | Clarify terms and concepts not readily comprehensible | First group meeting |
2 | Define the problem | |
3 | Analyze the problem and offer tentative explanations | |
4 | Draw up an inventory of explanations | |
5 | Formulate learning objectives | |
6 | Collect further information through private study | Between meetings |
7 | Synthesize the new information and evaluate and test it against the original problem. Reflect on and consolidate learning | Second group meeting |
Student use this steps to solve problem (pemicu).
Cita-cita Universitas Warmadewa (Unwar) Denpasar untuk memiliki Fakultas Kedokteran (FK) tinggal selangkah lagi. Menkes Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.Jp., Selasa (14/10) kemarin meninjau persiapan Unwar membuka Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD).
Usia mendengar pemaparan tim PSPD Unwar, Menkes Siti Fadilah Supari menyatakan dukunganya agar Bali memiliki dua FK yakni Unud dan Unwar. ?Kami masih menunggu hasil visitasi KKI, barulah muncul rekomendasi,? ujarnya.
Kontan saja berita gembira ini disambut tepuk tangan jajaran Unwar. Bahkan menurut Menkes, jika ini terwujud FK Unwar termasuk yang terakhir mendapat izin dari Depdiknas karena tahun depan izin pendirian FK berada di bawah Depkes. Makanya tak salah kalau Unwar mengundang dirinya untuk meninjau kesiapan FK Unwar.
Ia bangga Unwar justru mampu menjalin jejaring dengan enam rumah sakit (RS) dari syarat minimal satu RS yang diperlukan. Makanya Menkes minta program studi baru ini mampu mengangkat derajat kesehatan masyarakat Bali melalui pendidikan. Namun, ia ingatkan jangan bersaing dengan FK Unud melainkan menjadi sekolah kembar dengan pangsa pasar yang berbeda. ?Ingat, banyaklah membantu anak bangsa,? ujarnya.
Rektor Unwar, Prof. Dr. I Made Sukarsa, S.E., M.S., membenarkan perjuangan Unwar untuk mendapat izin PSPD (FK) dilakukan sejak tiga tahun lalu. Terakhir Mendiknas meminta adanya rekomendasi KKI dan Menkes. Jika ini sudah turun, ia yakin tahun ajaran baru FK Unwar sudah dibuka untuk umum.
Untuk mematangkan pembukaan program tersebut, Unwar sudah menjalin kerja sama dengan Pemrov Bali berupa sewa lahan tujuh hektar di Pegok dan BPD Bali soal finansial. SDM dosennya sebagian diambil dari FK Unud dan dosen FK Unud yang sudah pensiun namun masih gesit bekerja. Untuk tempat praktik pendidikan diteken kerja sama RS Sanjiwani, Gianyar sebagai RS utama, dibantu RS setelit yakni BRSUD Tabanan, RS Singaraja, RS Puri Raharja, RS Wangaya dan RS Sanglah.
Ketua Tim Presentasi dr. Gusti Ngurah Murdana menambahkan usulan dibukanya PSPD ini mengingat 2010 Bali memerlukan banyak tenaga medis dengan rasio 1:40. Sementara kondisi di Bali masih di bawah rasio itu. Sementara FK Unud hanya mampu menampung 10 persen lulusan SMA ke FK. Di lain sisi minat masyarakat untuk kuliah di FK makin tinggi. Untuk itu ia menilai Unwar terbuka peluangnya membuka FK secara mandiri.
Kunjungan Menkes diakhiri meninjau lab PSPD di kampus setempat. (025/*)
Usia mendengar pemaparan tim PSPD Unwar, Menkes Siti Fadilah Supari menyatakan dukunganya agar Bali memiliki dua FK yakni Unud dan Unwar. ?Kami masih menunggu hasil visitasi KKI, barulah muncul rekomendasi,? ujarnya.
Kontan saja berita gembira ini disambut tepuk tangan jajaran Unwar. Bahkan menurut Menkes, jika ini terwujud FK Unwar termasuk yang terakhir mendapat izin dari Depdiknas karena tahun depan izin pendirian FK berada di bawah Depkes. Makanya tak salah kalau Unwar mengundang dirinya untuk meninjau kesiapan FK Unwar.
Ia bangga Unwar justru mampu menjalin jejaring dengan enam rumah sakit (RS) dari syarat minimal satu RS yang diperlukan. Makanya Menkes minta program studi baru ini mampu mengangkat derajat kesehatan masyarakat Bali melalui pendidikan. Namun, ia ingatkan jangan bersaing dengan FK Unud melainkan menjadi sekolah kembar dengan pangsa pasar yang berbeda. ?Ingat, banyaklah membantu anak bangsa,? ujarnya.
Rektor Unwar, Prof. Dr. I Made Sukarsa, S.E., M.S., membenarkan perjuangan Unwar untuk mendapat izin PSPD (FK) dilakukan sejak tiga tahun lalu. Terakhir Mendiknas meminta adanya rekomendasi KKI dan Menkes. Jika ini sudah turun, ia yakin tahun ajaran baru FK Unwar sudah dibuka untuk umum.
Untuk mematangkan pembukaan program tersebut, Unwar sudah menjalin kerja sama dengan Pemrov Bali berupa sewa lahan tujuh hektar di Pegok dan BPD Bali soal finansial. SDM dosennya sebagian diambil dari FK Unud dan dosen FK Unud yang sudah pensiun namun masih gesit bekerja. Untuk tempat praktik pendidikan diteken kerja sama RS Sanjiwani, Gianyar sebagai RS utama, dibantu RS setelit yakni BRSUD Tabanan, RS Singaraja, RS Puri Raharja, RS Wangaya dan RS Sanglah.
Ketua Tim Presentasi dr. Gusti Ngurah Murdana menambahkan usulan dibukanya PSPD ini mengingat 2010 Bali memerlukan banyak tenaga medis dengan rasio 1:40. Sementara kondisi di Bali masih di bawah rasio itu. Sementara FK Unud hanya mampu menampung 10 persen lulusan SMA ke FK. Di lain sisi minat masyarakat untuk kuliah di FK makin tinggi. Untuk itu ia menilai Unwar terbuka peluangnya membuka FK secara mandiri.
Kunjungan Menkes diakhiri meninjau lab PSPD di kampus setempat. (025/*)
Semarak dan haru. Itulah suasana yang terjadi di kampus Universitas Warmadewa (Unwar) Denpasar, Kamis (22/1) kemarin. Rektor Unwar Prof. Dr. I Made Sukarsa, S.E., M.S. tak menyangka bakal dijemput dengan baleganjur dan penari hanoman. Di depan kampus secara tiba-tiba dipasang baliho besar yang mensyukuri turunnya izin Dikti untuk Program Studi Pendidikan Dokter (S-1) Unwar.
Begitu tiba di depan lobi, Rektor Made Sukarsa disambut oleh baleganjur dan penari hanoman yang menyerahkan SK itu. Ternyata ini bagian bayar kaul dari PR I Unwar Drs. Yudiantara, M.Ap., yang berjanji akan menjemput izin ini secara meriah dengan baleganjur. Sayang, Yudiantara saat itu masih di Dirjen Dikti mengurus keperluan terkait izin itu. ?Saya baru tahu hari ini. Ini betul-betul kejutan bahwa perjuangan kami membuahkan hasil,? ujar Made Sukarsa.
Surat izin Dikti tersebut diserahkan salah satu tim pengusulan Unwar, Ir. A.A. Mayun Wirajaya, bernomor: 63/D/T/2009 tertanggal 20 Januari 2009. Surat ini juga dilampiri rekomendasi dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) No. KI.02.01.1713 tertanggal 16 Desember 2008.
Made Sukarsa mengaku puas bahwa perjuangan keluarga besar Unwar selama ini dipercaya oleh pemerintah pusat untuk membuka program studi Pendidikan Dokter (S-1). Ia menyebut bukan perjuangan panjang tapi perjuangan melelahkan. Sebab, PT lain sampai menunggu 4-5 tahun, sedangkan Unwar hanya bergerak setahun. ?Melelahkan karena banyak menguras tenaga dan pikiran,? ujarnya.
Ia menjelaskan untuk sementara berbentuk program studi, bukan fakultas. Tinggal ia berkoordinasi dengan rektor Unud untuk menentukan calon ketua program studi dan tenaga dosennya. Tahun ajaran baru ini dipastikan akan dibuka perekrutan PS Pendidikan Dokter Unwar, hanya saja jumlah mahasiswanya dibatasi 50 orang. ?Itu sudah ketentuan pusat,? ujarnya.
Soal kampus, kata dia, segera dibangun di Sesetan. Untuk setahun berjalan akan menggunakan gedung perkuliahan Lembaga Pengembangan Profesi Unwar (LP2U). Sedangkan lab sudah menjalin kerja sama dengan enam rumah sakit di Bali, khususnya RS Sanjiwani, Gianyar.
Rektor Unud Prof. Bakta sudah mengetahui bahwa izin Dirjen Dikti untuk PS Pend. Dokter Unwar sudah turun dua hari lalu. Ia juga mengucapkan syukur atas turunnya izin tersebut dan Unud siap bekerja sama membantu penyediaan SDM sesuai MoU dengan Unwar. (025/*)
Begitu tiba di depan lobi, Rektor Made Sukarsa disambut oleh baleganjur dan penari hanoman yang menyerahkan SK itu. Ternyata ini bagian bayar kaul dari PR I Unwar Drs. Yudiantara, M.Ap., yang berjanji akan menjemput izin ini secara meriah dengan baleganjur. Sayang, Yudiantara saat itu masih di Dirjen Dikti mengurus keperluan terkait izin itu. ?Saya baru tahu hari ini. Ini betul-betul kejutan bahwa perjuangan kami membuahkan hasil,? ujar Made Sukarsa.
Surat izin Dikti tersebut diserahkan salah satu tim pengusulan Unwar, Ir. A.A. Mayun Wirajaya, bernomor: 63/D/T/2009 tertanggal 20 Januari 2009. Surat ini juga dilampiri rekomendasi dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) No. KI.02.01.1713 tertanggal 16 Desember 2008.
Made Sukarsa mengaku puas bahwa perjuangan keluarga besar Unwar selama ini dipercaya oleh pemerintah pusat untuk membuka program studi Pendidikan Dokter (S-1). Ia menyebut bukan perjuangan panjang tapi perjuangan melelahkan. Sebab, PT lain sampai menunggu 4-5 tahun, sedangkan Unwar hanya bergerak setahun. ?Melelahkan karena banyak menguras tenaga dan pikiran,? ujarnya.
Ia menjelaskan untuk sementara berbentuk program studi, bukan fakultas. Tinggal ia berkoordinasi dengan rektor Unud untuk menentukan calon ketua program studi dan tenaga dosennya. Tahun ajaran baru ini dipastikan akan dibuka perekrutan PS Pendidikan Dokter Unwar, hanya saja jumlah mahasiswanya dibatasi 50 orang. ?Itu sudah ketentuan pusat,? ujarnya.
Soal kampus, kata dia, segera dibangun di Sesetan. Untuk setahun berjalan akan menggunakan gedung perkuliahan Lembaga Pengembangan Profesi Unwar (LP2U). Sedangkan lab sudah menjalin kerja sama dengan enam rumah sakit di Bali, khususnya RS Sanjiwani, Gianyar.
Rektor Unud Prof. Bakta sudah mengetahui bahwa izin Dirjen Dikti untuk PS Pend. Dokter Unwar sudah turun dua hari lalu. Ia juga mengucapkan syukur atas turunnya izin tersebut dan Unud siap bekerja sama membantu penyediaan SDM sesuai MoU dengan Unwar. (025/*)
Tautan
O P A C
Pencarian koleksi
No | Judul | Pengarang | Stok | eBook |
---|---|---|---|---|
1 | atlas anatomi manusia | Neter,Md | 2 | |
2 | Natural health bible | Bratman, steven, M.D | 1 | |
3 | (The) Wills Eye Manual: Office and Emergency Room Diagnosis and Treatment of EYE Diseases | Bagheri, Nika; Brynn N Wajda | 2 | |
4 | 100 Chest X-Ray Problems | Corne Jonathan | 0 | |
5 | 1000 hari awal kehidupan | Chalid. maisuri T, Dr.dr, spOG(K) | 1 |
Total : 1350 data Per Halaman : Halaman : 1 dari 270 Pindah ke hal:
Info Buku
Login
Masukkan username dan password untuk login.